Tuhan, Kamulah Satu-satunya (Dewa 19)

January 9, 2008 at 1:43 am | Posted in tuhan | 10 Comments

Ahmad Dhani adalah salah satu advokat Tauhid di dunia musik Indonesia. Meski perangai dan kegemarannya mencomot melodi dan syair dari band-band yang sukses berat seperti The Beatles, Queen, Toto, U2, etc. bikin banyak orang mau muntah dan dongkol, apa yang dihasilkan musisi asal Surabaya ini, tidak dapat dipungkiri, bukanlah karya seni kelas teri. Orang biasanya merasakan relijiusitas Dhani pada album Cintailah Cinta atau pada single Kuldesak. Tetapi sebenarnya yang paling manis dari semua lagu-lagu relijiusnya Dhani adalah lagu Kamulah Satu-satunya dari album Pandawa Lima.

Lagu ini bercerita tentang kompleksitas hubungan seorang hamba dengan Tuhannya dan sebuah ungkapan bahwa Tauhid adalah sesuatu yang sangat alami dan merupakan sifat dasar manusia.

Laras hati/Berkelana iris janji/Mengukir bisikan /Bisikan memacu hasrat/Desir-desir mimpi/Isyaratkan legit dunia/Kamulah satu-satunya/Yang ternyata mengerti aku/Maafkan aku selama ini/Yang sedikit melupakanmu/Segala santun /Yang kau endap di jiwaku/Tak terisap dulu /Kini kecapkan sesalku /Anyaman cintamu/Terkoyak buram mataku/Kamulah satu-satunya/Yang ternyata mengerti aku/Maafkan aku selama ini/Yang sedikit melupakanmu/Laras hati /Alirkan diri kembali/Membujur tubuhku /Sejuk pangkuan dirimu/Tak ingin terbungkus/Terbungkus penyesalan/Puing-puing janjiku /Kupugar kembali untukmu /Segala denyut nadi memanggil/Kamulah satu-satunya

“Laras Hati” adalah istilah untuk bagian paling kecil, paling dalam dan paling murni dari hati kita. Ketika masih dalam kandungan, konon Tuhan telah mengambil janji (kesaksian/syahadat) Tauhid dari setiap hambanya bahwa tidak ada yang patut disembah selain diri-Nya. Kita bisa lihat di ayat ini:

“Dan ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka, ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, “Betul , kami menjadi saksi.” (Janji ini adalah) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini,” atau agar kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu ?’ (Al-A’raf 172-173)

Janji itu tertanam dalam “Laras Hati” setiap manusia. Tetapi setelah ia dilahirkan, manusia kemudian lupa dengan janji yang ia buat dulu. Dalam menjalani kehidupannya, manusia acap kali tergoda oleh bisikan yang terus memacu hasratnya akan legit dunia. Bisikan itu membuat ia lupa akan janjinya pada Tuhan. Namun demikian, selalu ada saat ketika ingatan atas janjinya kepada Tuhan itu datang. Bagi mereka yang beriman, mereka bertaubat:

Kamulah satu-satunya yang ternyata mengerti aku
Maafkan aku selama ini yang sedikit melupakanMu

Lirik kedua melangkah dari Tauhid ke Moralitas, segala santun yang Kau endap di jiwaku. Tuhan telah melengkapi manusia dengan sebuah software yang bisa kita gunakan untuk membedakan mana yang baik (makruf) dan yang buruk (munkar). Etika atau kesantunan sudah sejak dulu diendapkan dalam pribadi setiap umat manusia oleh Yang Maha Pengasih. Tetapi sayang, manusia terus saja lupa dengan rahmat Tuhan dan berbuat kesalahan: Kini kecapkan sesalku/Anyaman cinta-Mu terkoyak buram mataku. Perbuatan dosa selalu diikuti perasaan bersalah, karena perbuatan yang buruk selalu diingkari oleh software nurani kita. Itu sebabnya, perbuatan buruk disebut munkar, yang secara harfiah diartikan sebagai “yang teringkari”.

Lagu ini diakhiri dengan cerita bahwa Laras Hati bisa membawa manusia (mengalirkan diri) kembali kepada Tuhan. Saat tubuh kita terbujur (mugkin dalam keadaan tidur, sakit atau saat sakaratul maut), kita merasakan sejuknya pangkuan diri-Mu (the Lap of God) . Pada saat itu, manusia diliputi perasaan takut bila nanti di kehidupan setelah mati ia akan terbungkus penyesalan. Pada saat itu juga, tidak ada pilihan bagi manusia selain memugar kembali puing-puing janjinya terhadap Tuhan dan mengatakan, Ahad..

Puing-puing janjiku
Kupugar kembali untukmu
Segala denyut nadi memanggil
Kamulah Satu-satunya

10 Comments »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. artikel yg sangat menarik. tapi sepertinya belum pernah baca komentar ahmad dhani tentang liriknya yang sangat “religius” itu. mungkin mas ary (;D) bisa cari artikel tentang pendapat dhani tentang ini?
    *sangat penasaran apakah analisis ini juga dilakukan dhani*

  2. @arie
    hehehe…iyah gue juga gak ngerti apakah dhani benar-benar mengerti apa yang ia tulis. entahlah. yang jelas, buat gue pengarang selalu sudah mati. 😀

  3. Hm…..saya juga terkadang suka memperhatikan syair lagu. Terutama yang menyinggung Tuhan.

    coba perhatikan lagunya Rhoma Irama:

    Hitamnya arang tak sehitam rambutmu,
    Dalamnya laut tak sedalam cintaku,
    Engkaulah sayang….pelitanya hidupku.
    ……….

    Saya sendiri nggak tega menyebut kalimat terakhir tersebut, karena perasaan koq ada yang ganjal dalam hati.

    Selamat buat Gentole dengan “rumah” barunya.

    Salam Kebahagiaan…..

  4. @aku_bahagia
    emang kalimat terakhirnya apa? wah fans bang oma nih. deep purple dong…hahaha. iyah, “rumah” baru. gak tau nih apakah akan terus berpenghuni rumahnya. 😀

  5. Lanjutan lagu tersebut begini:

    Engkaulah sayang….pelitanya hidupku.

    “Kau tempat berhibur dalam kesedihan
    Kau tempat berteduh dalam keletihan
    Kau tempat berhibur dalam kesedihan
    Kau tempat berteduh dalam keletihan

    Kata-kata ini hanya pantas sebenarnya ditujukan untuk Tuhan, dan kurang sreg buat orang….

    Nggak, saya cuman ngefans lagu-lagunya dia, tapi orangnya mah saya nggak cocok.
    Aku hampir tiap malam minggu nyanyi di belakang rumah dengan tetangga, pasang keyboard dan portable sound system, terus kadang bakar ikan….wuih. Lagu-lagunya nostalgia, dangdut, dan keroncong. he.he.he….lagu orang tua. Kalo deep purple…berat euy….

  6. Hermeneutika yang menarik

  7. @secondprince
    thanks.

  8. @Gentole

    kok ada kata software…ntar dimarahi mas @enryo lho, kan itu hak ciptanya…hehehe

  9. @wedul
    selama @enryo belum mengajukan gugatan hukum…bolehlah dipinjam. hehehe…

  10. apalah arti ahmad dhani tanpa ari lasso, andra, erwin, wong aksan, ehehehe pisss baaang..


Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.