Sore Pukul Lima

December 8, 2009 at 9:57 am | Posted in ngoceh | 15 Comments
Tags:

Kutatapi Wajah-Wajah Yang Memanggilku

Berlari dan Mencari di Setiap Haus Jiwanya

15 Comments »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. postingan ga jelas…

  2. ^
    biarin

  3. kayaknya lebih cocok kalo “KU”-nya pakek huruf kapital deh bang :mrgreen:

  4. @ sang penulis
    .

    Kutatapi Wajah-Wajah Yang Memanggilku

    Berlari dan Mencari di Setiap Haus Jiwanya

    .
    .
    mohon penjelasannya tuan, biar ndak terjadi salah tafsir yang menyesatkan 😕
    .
    .
    .

    * menunggu pencerahan lebih lanjut *

  5. Daripada nulis postingan ga jelas, mbok itu komentar para troll dijawab biar mereka tercerahkan. :mrgreen: *kabur ah*

  6. […] Terinspirasi dari sini […]

  7. kok saya jadi terinspirasi ya, ah semua tempat waktu bisa menjadi inspirasi toh hehe :d

  8. saya mohon diberi petunjukâ„¢

    *mode Harmoko = OFF*

  9. saya akan selalu bersyukur, bahwa sampai detik ini masih diberi lupa, sehingga saya bisa makan nikmat, tidur nyenyak dan ngeblog dengan santainya.
    .
    lupa bahwa di jauh sana masih banyak korban gempa, lupa masih banyak korban perang, lupa kalau di muka bumi ini ada yatim piatu. lupa bahwa setiap manusia punya kewajiban untuk berjuang, membantu sesama yang benar-benar membutuhkan.
    .
    kita harus bersyukur masih diberi lupa. alhamdulliillah. ngebloglah dengan bahagia, pikirkan diri sendiri saja. cheerrss..
    .
    komentar gak jelas pada posting gak jelas

  10. @all
    .
    Ini lagunya Dewa 19 kok. Saya juga tidak mengerti maksudnya apa. 😕
    .
    Reff :
    Terbaik-terbaik
    Kupersembahkan untukmu yang terbaik
    Sebagus-sebagus
    Karya agung pujangga-pujangga dahulu

    Kutatapi wajah-wajah
    Yang memanggilku
    Berlari dan mencari di setiap haus jiwanya

    Ooo…kumengerti
    Dirimu sepi akan hangat dan cinta
    Yang kan kuberikan untukmu lagi

    Back to reff:

    Bila gerah datang
    Lepas semua kancing baju
    Dan rasakan yang terbaik
    Dariku darimu untuk semua

    Back to reff :
    .
    @Mr. El-Adani
    .
    Inspirasi bisa datang dari mana saja dan kapan saja. Bahkan inspirasi bisa muncul di sebuah tempat yang tidak ada inspirasinya. 😀
    .
    @pembaca
    .
    Tadinya saya mau menulis karena komentar Anda. Tapi tidak jadi. Dikerjain kerjaan. Btw, apakah ini Mbak Peristiwa?

  11. ^
    .
    ya bersukurlah karena rasa syukur yang itu adalah rasa syukur bagi jiwa2 kerdil yang terpenjara sedangkan bagi jiwa2 yang bebas merdeka dia rela kembali kedunia yang di penuhi oleh semesta penderitaan meskipun dia telah mencapai nirvana ( keabadian ) sebab dia tidak pernah lupa dan selamanya tak akan pernah lupa
    .
    itulah jiwa yang agung jiwa yang sanggup menanggung penderitaan seluruh umat manusia . karena itulah alasan mengapa manusia semacam Muhammad, Yesus , Buddha dan sejenisnya hadir d muka bumi.
    .
    biar tiada lagi orang yang ngoceh oooh betapa tidak bermaknanya hidup ini…, oooh betapa tidak bermakna hidup ini :mrgreen:
    😆
    😆
    .
    hai mahluk yang katanya manusia mari berikanlah seluruh bebanmu semuanya kepadaku biar aku yg pikul utuh seluruh agar kalian bisa mengecap setitik kebahagiaan.
    .
    kalau ndak salah kata2 itu yang diucapkan Yesus menjelang ajalnya , dia tidak marah kepada manusia yg menyiksanya sedemikian keji, dia hanya memohon ampunan untuk mereka sebab mereka tidak tau.
    .
    betapa hebatnya manusia yang bisa membunuh tuhan. 😀

  12. Ilusi jiwa, atau sekedar prustasi.
    atauuu, mungkin sudah menjadi hobi.

  13. Ilusi jiwa, atau sekedar prustasi.
    atauuu, sudah menjadi hobi.

  14. weits pake acara lepas kancing baju?!?
    kancing baju siapa yak 🙄

  15. Duh..penyamaran terdeteksi
    .
    tak perlu pedulikan ocehan saya yang gak karuan itu, pak
    setiap makhluk kan berjuang menurut cara dan kemampuan masing-masing. gak semua harus menjadi sukarelawan di lapangan, ya kan?
    .
    disatu sisi merasa seolah menghianati rasa kemanusiaan bila tak turun tangan, dan di sisi lain seolah naluri manusiawi terabaikan.


Leave a comment

Blog at WordPress.com.
Entries and comments feeds.